Featured Post

TV Digital

Manusia dan Pandangan Hidup

 


 


Nama     :    Muhammad Noval Arham Suhaimi

     NPM      :    50420880

     Kelas     :    1IA19

Ilmu Sosial Dasar

Manusia dan Pandangan Hidup


Pertanyaan tentang keberadaan atau cara Tuhan lainnya dan peran kreatifnya tetap membingungkan dan membingungkan, tetapi tetap tidak terjawab selama ribuan tahun dalam sejarah manusia. Sekali lagi, para teolog, filsuf, cendekiawan, dan pemikir telah menghasilkan logika dan kontra-logika yang menjadi pusat masalah ini. Diskusi dari waktu ke waktu dan perkembangan intelektual manusia tidak terbatas pada batas-batas sempit penerimaan atau perlawanan terhadap Tuhan, tetapi konsep dan ideologi terkait lainnya dikembangkan dan didukung oleh para filsuf dan pemikir. Dengan demikian, sejumlah aliran ideologi konseptual telah muncul mengenai masalah ini, yang dapat disebut teisme, ateisme, deisme, agnostisisme, ketidaktahuan, humanisme, dan humanisme sekuler (Humanisme). Artikel ini adalah upaya untuk menarik perhatian pada dua aliran pemikiran, ateisme dan sekularisme manusia, dan perbedaan dalam ideologi mereka.


Ateisme

Istilah ateisme menyiratkan kurangnya kepercayaan penuh pada Tuhan dan Tuhan. Dengan demikian, ateisme berarti tidak adanya kepercayaan teistik. Ketidakpercayaan tidak berarti bahwa Tuhan tidak ada; yang sebaliknya adalah kurangnya kepercayaan akan keberadaan Tuhan. Ateisme tidak membutuhkan kepercayaan akan keberadaan Tuhan / dewi, meskipun ada ateis dengan keyakinan yang kuat. Tetapi Anda tidak harus menjadi seorang ateis. Untuk menjadi seorang ateis, seseorang tidak harus percaya pada teologi teistik. Atheisme terkenal oleh Emma Goldman, seorang penulis ateis yang terkenal karena "filsafat ateisme berarti hidup tanpa peraturan metafisik atau ilahi. Itu adalah tentang dunia nyata, dengan potensinya untuk kebebasan, ekspansi dan keindahan, dengan semangat jiwanya, tindakannya, dan kepenuhan pikirannya, di dunia yang tidak terkendali yang membuat umat manusia dalam keadaan lemah. ”Dengan demikian, cita-cita ateistik membuat hidup lebih bermakna dan indah, dan berbicara tanpa ilusi.

Humanisme sekuler

Kondisi dasar humanisme sekuler adalah bahwa manusia mampu melakukan penilaian moral, moral, dan rasional tanpa campur tangan Tuhan yang supranatural. Para pendukung humanisme sekuler percaya bahwa kehidupan manusia akan menang tanpa dogma agama, takhayul dan teologi palsu. Inti dari konsep humanisme sekuler adalah bahwa setiap ideologi, baik agama, politik atau filosofis, harus dipelajari dengan cermat dalam lensa pengetahuan, pengalaman, dan debat sebelum diterima secara membabi buta.

Dengan kata lain Pandangan seperti ini mengedepan kan rasionalitas tanpa membawa agama, atau hal – hal yang ateis bilang ilusi  jika ditanya siapa yang benar, maka saya kurang sepakat dengan 2 pandangan hidup diatas, karena ada sesuatu yang terkadang tidak bisa terpikir oleh logika.

Sumber : .     

  1. https://id.montanacoc.org/blog/difference-between-atheism-and-secular-humanism-b3498e/
  2. http://religion.wikia.com/
  3. www.termpaperwarehouse.com
  4. https://moonsunmyung.wordpress.com

Comments